Budaya organisasi merupakan sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi. Budaya organisasi sangat berhubungan dengan kompetensi sosial guru, melalui budaya organisasi kompetensi sosial guru dapat ditingkatkan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah hubungan budaya organisasi dengan kompetensi sosial guru di SMAS Inshafuddin Banda Aceh. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisi hubungan budaya organisasi dengan kompetensi sosial guru di SMAS Inshafuddin Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat kolerasional. Penelitian ini dilakukan di SMAS Inshafuddin Banda Aceh populasi dalam penelitian ini sebanyak 22 orang guru dan sampel yang gunakan sebanyak 19 orang guru, yang ditentukan dengan total sampling. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini kuesiner dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis kolerasi product moment. Berdasarkan hasil penelitian ini terbukti bahwa ada hubungan budaya organisasi dengan kompetensi sosial guru di SMAS Inshafuddin Banda Aceh, maka dapat nilai signifikan sebesar 0,26 dan nilai person correlation (r) sebesar 0,929. Dengan demikian nilai signifikan sebesar 0,26 lebih kecil dari 0,05 (0,26 > 0,05) dapat diartikan variabel budaya organisasi mempunyai hubungan (kolerasi) terhadap variabel kompetensi sosial guru, dengan nilai kolerasi sangat tinggi. Untuk melihat kontribusi variabel budaya organisasi terhadap variabel kompetensi sosial sosial guru yaitu dengan mengkuadratkan nilai (R2) adalah 0,863. Hasil yang di dapat menunjukkan bahwa variabel budaya organisasi memberikan kontribusi kepada kompetensi sosial guru memiliki intretasi yang sangat tinggi 0,863 atau 86,3%.