Tantangan Merevitalisasi Meuseuraya Sebagai Modal Sosial Masyarakaat Gampong Subulussalam Barat Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam

Meuseuraya merupakan pengucapan istilah kata gotong royong di dalam bahasa Aceh yang bermakna melakukan kegiatan secara bersama-sama dan dikoordinir oleh pemimpin gampong. Namun Meuseuraya di Subulussalam Barat terus mengalami degradasi (penurunan) di tengah masyarakat seiring berubahnya pola kehidupan masyarakat menjadi individualis dan materialistis. Di satu sisi meuseraya masih sangat dibutuhkan, sementara di sisi lain sangat sulit untuk Merevitalisasinya kembali di tengah situasi kehidupan masyarakat yang semakin berubah. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi dan tantangan dalam Merevitalisasi Meuseuraya sebagai modal social pada masyarakat Gampong Subulussalam Barat. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penentuan informan penelitian dilaksanakan secara purposive sampling. Teknik Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang dilakukan untuk Merevitalisasi Meuseuraya adalah: 1)Pembentukan kelompok pemuda yang dikenal Gerakkan Pemuda Malahayati, dengan Merevitalisasi kepercayaan dalam mencapai tujuan bersama. 2) memperkuat upaya kooperatif antar anggota masyarakat melalui program pengajian di Kelompok Gerakkan Pemuda Malahayati. 3) Memperkuat mutual effection dengan terlibat aktif dalam kegiatan masyarakat gampong seperti partisipasi membantu warga yang melaksanakan acara syukuran, pernikahan dan lainnya. 4) Penciptaan jaringan sosial dengan adanya semangat Meuseuraya yang ditunjukkan kelompok Gerakkan Pemuda Malahayati menarik perhatian instansi pemerintah untuk mendukung program yang telah dibentuk oleh kelompok ini demi membangkitkan kembali semangat Meuseuraya di Gampong Subulussalam. Adapun tantangan dalam Merevitalisasi Meuseuraya sebagai modal social di Gampong Subulussalam Barat meliputi dinamika social masyarakat dalam penggunaan gadget, perpindahan dan pertumbuhan penduduk dari luar kota, dan tuntutan pekerjaan yang menyita banyak waktu.