Skripsi ini bertujuan untuk meneliti, Pertama bagaimana bentuk bullying yang terjadi pada sekolah di Kota Banda Aceh, Kedua bagaimana bentuk perlindungan hukum terhadap Korban Tindak Pidana Bullying pada sekolah di Kota Banda Aceh dan Ketiga bagaimana perspektif Maqashid Syari’ah terhadap perlindungan hukum pada korban tindak pidana bullying. Penelitian ini merupakan metode penelitian Yuridis Empiris yaitu menemukan kebenaran berdasarkan penelitian di lapangan dan kepustakaan yang mengacu pada ketentuan hukum dengan cara memperoleh data melalui wawancara dengan informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertama, bentuk bullying yang terjadi pada sekolah di Kota Banda Aceh yaitu di SMPN 2 Banda Aceh dan SMPN 6 Banda Aceh dilakukan secara verbal dengan cara menperolok-olok bentuk fisik seseorang. Kedua, bentuk perlindungan hukum yang dilakukan terhadap korban tindak pidana perundungan (bullying) yaitu dengan cara mediasi dan dilakukan pembinaan oleh pihak sekolah yaitu Guru Bimbingan Konseling dan Waka Kesiswaan. Ketiga, perspektif Maqashid Syari’ah terhadap perlindungan hukum pada korban perundungan (bullying) ialah tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku, hal ini telah disebutkan dalam Q.S Al-Maidah ayat 32, karena pada dasarnya Maqashid Syari’ah ada untuk melindungi jiwa manusia serta untuk menghargai orang lain yang bertujuan untuk kemaslahatan bersama. Sehingga untuk mencegah hal-hal buruk yang menimpa korban perundungan (bullying).