Broken home merupakan situasi traumatis yang tidak dapat anak kendalikan dan hindari di mana hal tersebut akan berdampak pada tumbuh dan kembang si anak kedepannya. Dengan mempertimbangkan dampak psikologis yang mungkin terjadi pada anak di masa depan, penelitian ini melihat bagaimana Rational Emotive Behavior Therapy dapat menjadi cara yang efektif untuk membantu anak broken home di panti asuhan Muhammadiyah mengatasi permasalahan yang dialaminya. Adapun tujuan penelitian ini yaitu (1) Untuk mengetahui bentuk-bentuk broken home yang diperlihatkan anak di panti asuhan Muhammadiyah Banda Aceh (2) Untuk mengetahui factor apa saja yang menjadi penyebab broken home pada anak di panti asuhan Muhammadiyah Banda Aceh (2) Untuk mengetahui konsep dasar Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) dalam penanganan anak yang bermasalah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah 5 orang anak asuh dan 2 orang pengasuh. Menurut hasil penelitian urgensi Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) pada anak broken home di panti asuhan Muhammadiyah kota banda aceh, diketahui bahwa Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) perlu di lakukan untuk menghadapi anak broken home di panti asuhan Muhammadiyah.. Adapun faktor-faktor yang menjadi penyebab broken home pada anak di panti asuhan Muhammadiyah Banda Aceh adalah faktor perceraian, kematian orangtua, penelantaran karena keegoisan orang tua serta kurangnya kasih sayang dari orangtua, orang tua yang sibuk, komunikasi yang terjalin antara orang tua maupun orang tua kepada anak buruk, permasalahan ekonomi, dan perselingkuhan.