Annayya Fatin, 200101053 (2024) Perspektif Hukum Islam Terhadap Praktik Kebiasaan Calon Pengantin Di Desa Tiba Raya (Studi Di Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie). Other thesis, UIN Ar-Raniry Fakultas Syariah dan Hukum.
![[thumbnail of Perspektif Hukum Islam Terhadap Praktik Kebiasaan Calon Pengantin Di Desa Tiba Raya (Studi Di Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie)]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Annaya Fatin, 200101053, FSH, HK.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (7MB)
Abstract
Kebiasaan calon pengantin adalah rutinitas atau tradisi yang umum dilakukan oleh calon pengantin sebagai bagian dari persiapan pernikahan, termasuk ritual, adat istiadat, dan persiapan lainnya. Dalam masa tersebut, ada hal-hal lain yang harus diperhatikan oleh pasangan calon pengantin ialah mengenai etika-etika pergaulan dalam masa khitbah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perspektif hukum Islam terhadap praktik kebiasaan calon pengantin di Desa Tiba Raya. Dalam praktiknya mereka yang berkhitbah dibolehkan oleh kedua orang tua untuk berjumpa dengan kebolehan tersebut pasangan yang bertunang sering berduaan, jalan-jalan, dan lain sebagainya. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah bagaimana praktik kebiasaan calon pengantin, faktor yang mempengaruhi praktik kebiasaan calon pengantin, dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktik kebiasaan calon pengantin. Penelitian dalam skripsi ini menggunakan metode penelitian lapangan, dengan pendekatan yuridis empiris menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa praktik kebiasaan calon pengantin di Desa Tiba Raya dipengaruhi oleh ajaran dan nilai-nilai hukum Islam, namun juga dipengaruhi oleh faktor keinginan pasangan, pendidikan, kondisi sosial dan faktor keluarga. Dalam praktiknya sebagian dari orang tua yang berkhitbah membolehkan putrinya keluar dengan pasangannya karena dengan pergi bersama mereka dapat mengenali satu sama lain. Namun ada sebagian orang tua tidak mengizinkannya hanya sekedar bersilaturrahmi saja. Adapun dampak negatif yang timbul yakni dapat menimbulkan fitnah dan dapat melanggar norma norma yang berlaku dalam masyarakat maupun hukum Islam. Dalam tinjauan hukum Islam terhadap pergaulan calon pengantin pasca khitbah syariat Islam memperbolehkan melihat wanita terpinang karena maslahat, sedangkan segala bentuk yang menimbulkan bencana atau kerusakan terlarang. Oleh karena itu aturan hukum Islam yang ada harus diperketat kembali agar para muda mudi baik itu pasangan yang sedang berkhitbah atau remaja lainnya agar tidak salah dalam pergaulan.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 000 Computer Science, Information and System |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Keluarga |
Depositing User: | Annayya Fatin |
Date Deposited: | 29 May 2024 02:18 |
Last Modified: | 29 May 2024 02:18 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/36855 |