Aktivitas interaksi ekstratekstual adalah sebuah kegiatan yang dirancang dimana terjadinya jalinan komunikasi antara dua orang atau lebih yang terjadi diluar sebuah naskah yang sering berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain. Berbicara merupakan salah satu aspek perkembangan keterampilan berbahasa yang sangat penting untuk perkembangan bahasa anak. Berdasarkan observasi awal di TK ABA Manggeng pada usia 4-5 ada beberapa anak yang masih kurang jelas dalam perkembangan berbicara seperti anak-anak masih menggunakan bahasa tubuh. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan melakukan teknik pengumpulan data melalui teknik observasi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh aktivitas interaksi ekstratekstual terhadap kemampuan berbicara anak di TK Aba Manggeng. Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu dengan melakukan uji normalitas dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini yaitu aktivitas interaksi ekstratekstual sangat berpengaruh pada kemampuan berbicara anak. Pemerolehan hasil yang sangat signifikan atau dapat dilihat dari hasil pre-test yang diperoleh dari nilai x ̅ = 3,3 dan S1 = 1,09 dan post-test diperoleh nilai x ̅ = 5,58 dan S1 = 33,55 dapat dikatakan nilai post-test lebih tinggi dari nilai pre-test yaitu hasil kerjasama antara guru kelas, peneliti dan anak usia 4-5 tahun TK ABA Manggeng. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa pengaruh aktivitas interaksi ekstratekstual dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak.