Pembelajaran Al-Qur’an adalah aspek utama dalam pendidikan yang kurang mendapat perhatian baik di kalangan orang tua maupun pendidik, namun pembahasan ini dituju bagi anak tanpa pendidikan orang tua, dari masalah ini para pengajar Al-Qura’an harus mencari jalan keluar, salah satunya mengunakan metode yang dapat menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak. Untuk meningkatkan perhatian bagi seluruh kalangan betapa pentingnya mempelajari Al-Qur’an terutama bagi anak-anak Yakesma harus mendapatkan perhatian khusus dan lebih pada pembelajaran Al-Qur’an melihat faktor-faktor yang terjadi sebelum berada di Yakesma. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apa saja metode pembelajaran Al-Qur’an yang diterapkan di Yakesma, dan menjelaskan peran dan usaha para pembina dalam mendidik anak-anak, serta faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi. Data dikumpulkan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi lapangan yang dideskripsikan dalam bentuk redaksi dan tidak diolah dalam bentuk statistik, sumber data berasal dari hasil observasi langsung dengan anak-anak di Yakesma dan wawancara dengan para pengurus. Dari hasil penelitian, metode pembelajaran Al-Qur’an yang digunakan di Yakesma adalah metode iqra’ dan tartil, dan terdapat juga metode penunjang. Peran para pengajar yang kurang efektif menyebabkan terdapat beberapa hambatan, namun hambatan tersebut bisa diatasi dengan adanya faktor-faktor pendukung yang memudahkan proses dalam belajar mengajar di Yakesma, dapat disimpulkan bahwa anak-anak di Yakesma walaupun sedikit sulit diatur dan diberi arahan tapi pada saat pembelajaran mereka dapat dikategorikan mudah dalam memahami ilmu-ilmu, dan untuk arahannya anak-anak ini harus diajak belajar sambil bermain karena jika terfokus belajar akan membuat mereka tidak fokus dan jenuh