Hibah adalah akad yang intinya memberikan kepemilikan harta kepada orang lain dalam keadaan masih hidup tanpa adanya imbalan. Namun adanya orang tua menghibahkan hartanya kepada seorang anak saja tanpa merata dan adil. Dengan demikian peneliti ingin meneliti permasalahan terkait dengan praktek pemberian hibah yang terjadi di Kecamatan Kuta Baro, dampak dari pemberian hibah kepada ahli waris melebihi ketentuan hukum Islam dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pemberian hibah kepada ahli waris melebihi ketentuan hukum Islam. Metodelogi penelitian yang penulis gunakan yaitu menggunakan jenis penelitian kualitatif yang berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang peneliti temukan, praktek pemberian hibah kepada ahli waris melebihi ketentuan hukum Islam di Kecamatan Kuta Baro karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang hukum pemberian hibah, sehingga banyak terjadi penyimpangan dalam praktek pemberian hibah di masyarakat Kecamatan Kuta Baro. Orang tua memberikan hibah secara lisan, tanpa musyawarah dengan ahli waris yang lain. Dampak dari pemberian hibah kepada ahli waris melebihi ketentuan Hukum Islam yaitu Merugikan ahli waris lain dalam pemberian hibah yang dilakukan oleh orang tua kepada anak-anaknya yang tidak berlaku adil, Terjadinya kebencian dan ke cecokan diantara saudaranya. Tinjauan Hukum Islam pemberian hibah kepada ahli waris melebihi ketentuan Hukum Islam. Para ulama sepakat menyatakan bahwa seorang ayah harus memperlakukan anak-anaknya dengan perlakuan adil. Seoarang ayah tidak di perbolehkan melebihi pemberian kepada sebagian anak-anaknya di atas anak yang lain. Karena perlakuan seperti itu akan menanamkan permusuhan dan memutuskan hubungan silaturahmi yang di perintahkan oleh Allah.