Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran, menentukan strategi komunikasi Humas Bawaslu Kota Sabang kepada masyarakat dalam meningkatkan pengawas pemilu partisipatif, serta menganalisis respon masyarakat dalam menanggapi pengawasan partisipatif. Teori yang digunakan di dalam penelitian ini adalah teori strategi humas model Cuplit and Center sebagai grand theory dan teori partisipasi sebagai teori pendukung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskripsi yang bertujuan untuk menjelaskan populasi, situasi, atau fenomena secara akurat dan sistematis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara mendalam, observasi, dan dokumentasi serta berbagai data pendukung lainnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan belum begitu maksimalnya kerja Humas Bawaslu Kota Sabang dalam menyusun peran dan strategi komunikasi dalam memberikan informasi kepemiluan dan kepengawasan partisipatif kepada masyarakat. Sehingga respon dari masyarakat masih kurang dalam ikut serta mengawasi dugaan pelanggaran Pemilu. Meskipun terdapat beberapa kegiatan dari tahun 2019 sampai 2023 yang diberikan oleh Humas Bawaslu dalam menghadapi Pemilu tahun 2024. Namun faktor-faktor tersebut mengalami penghambatan jika tidak adanya keikutsertaan masyarakat dalam berpartisipasi untuk mencegah terjadinya pelanggaran di tiap-tiap tahapan. Peneliti ingin lebih fokus untuk melihat bagaimana Humas Bawaslu dalam meningkatkan pengawasan pemilu partisipatif tahun 2024.