Santri baru dituntut untuk bisa melakukan penyesuaian diri dengan baik di dayah, demi terciptanya lingkungan dayah yang kondusif dan harmonis. Dengan adanya peran dari pengurus dayah yang membantu santri baru menyesuaikan diri seharusnya santri baru dapat menyesuaikan diri dengan baik, namun pada kenyataannya tidak semua santri baru di Dayah Darul Muta’allimin dapat menyesuaikan diri dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran pengurus dayah terhadap penyesuaian diri santri baru serta dukungan dan hambatan pengurus dayah terhadap penyesuaian diri santri baru. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Adapun tehnik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan tehnik purposive sampling, subyek dalam penelitian ini 10 orang, yaitu 6 pengurus dayah dan 4 santri baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengurus dayah berperan penting terhadap penyesuaian diri santri baru, berperan sebagai orang tua, guru dan teman yang membimbing dan mengarahkan santri baru. Adapun dukungan bagi pengurus dayah ketika santri baru mematuhi manajemen waktu, kerjasama dengan orang tua santri dan pendirian teguh dari diri santri baru. Sedangkan hambatan ketika santri segan bercerita, cenderung diam memendam perasaan nya santri tersebut tidak mendapatkan solusi. Selain itu, santri baru sering izin pulang kerumah karena sakit dan berbagai alasan sehingga santri sulit dalam menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan dan peraturan Dayah Darul Muta’allimin.