Profesionalisme merupakan keahlian khusus yang dimiliki seorang dalam bidang yang digeluti suatu pekerjaan. Dalam hal ini, profesionalisme seorang wartawan perlu dalam dunia wartawan. Wartawan juga memiliki integritas, kejujuran, dan mental yang kuat. Sehingga akan memperoleh hasil pekerjaan sesuai yang diharapkan. Tentunya ini menjadi kegelisahan bagi peneliti, peneliti melihat saat peliputan suatu acara, sumber berita memberikan rasa ucapan terimakasih dalam bentuk cuan (uang). Sehingga dalam konteks profesionalitas wartawan tentunya telah hilang integritas seorang wartawan dan melanggar kode etik bagi jurnalisme. Adapun tujuan peneliti ini adalah mengetahui bagaimana pembentukan kapasitas profesionalisme wartawan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan melibatkan empat orang narasumber yang terdiri dari ketua AJI Banda Aceh dan tiga orang anggota AJI Banda Aceh, dengan menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini deketahui bahwa AJI Banda Aceh bisa menyikapi berita, karena AJI Banda Aceh melakukan pemahaman kepada anggota AJI Banda Aceh, serta AJI Banda Aceh juga memiliki sikap independensi sehingga tidak salah dalam menulis sebuah karya jurnalistik. Berdasarkan hasil wawancara dengan anggota AJI Banda Aceh. Bahwa AJI Banda Aceh bisa menjadi tempat membentuk sikap profesionalisme serta selain itu dapat menjadi tempat naungan serta tempat berlindung bagi wartawan. Penelitian ini dapat di gunakan untuk mengetahuin pembentukan penguatan kapasitas wartawan serta dapat mengetahui bagaimana AJI Banda Aceh dalam pembentukan profesionalitas wartawan.