Tradisi Pumeukleh dalam Masyarakat Tangse Kabupaten Pidie

Marfudhah, 511303048 (2018) Tradisi Pumeukleh dalam Masyarakat Tangse Kabupaten Pidie. Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Membahas tentang Adat Istiadat]
Preview
Text (Membahas tentang Adat Istiadat)
MARFUDHAH.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Form B dan Form D.pdf]
Preview
Text
Form B dan Form D.pdf

Download (597kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini adalah mengenai “Tradisi Pumeukleh Dalam Masyarakat Tangse Kabupaten Pidie”, peneliti tertarik mengangkat judul ini karena ingin mengetahui lebih dalam mengenai tradisi pumeukleh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tata cara pelaksanaan tradisi pumeukleh di masyarakat Tangse, bagaimana dampak masyarakat Tangse terhadap tradisi pumeukleh, dan apa nilai sosial budaya yang terkandung dalam tradisi pumeukleh. Metode yang digunakan dalam tradisi pumeukleh ini adalah metode penelitian kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi. Data-data yang didapatkan dari observasi juga didukung dengan hasil wawancara yang peneliti lakukan kepada orang-orang yang sangat mengerti mengenai tradisi pumeukleh. Selain itu peneliti juga menggunakan data dokumentasi dan data-data yang terkait dengan objek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie, adat pumeukleh adalah suatu hal yang sudah dilakukan sejak dahulu, keluarga yang baru melangsungkan pernikahan maka suaminya tinggal bersama istri selama 2 tahun atau selama dikaruniai anak 2 atau 1 atau selama yang dikehendaki orang tua istri. Dalam masa itu biaya hidup mereka ditanggung oleh orang tua istri, bila orang tua istri menganggap telah tiba masanya, maka barulah ia dipisahkan. Tata cara pelaksanaan tradisi pumeukleh di masyarakat Tangse yaitu pemisahan harta dilakukan orang tua dalam upacara pemisahan belanja (pumeukleh) yang disaksikan oleh Keuchik dan Teungku Meunasah serta Tuha Peut Gampong dan anggota kerabatnya. Dampak positif yang terdapat dalam tradisi pumeukleh menunjukkan bahwa adanya pumeukleh dalam keluarga, khususnya keluarga baru, maka keluarga tersebut dapat hidup sejahtera karena tidak ada campur tangan oleh pihak mertua dalam masalah keluarga. Baik secara finansial maupun ekonomi hal tersebut dapat membentuk keluarga yang harmonis. Sedangkan dampak negatif jika tidak adanya pumeukleh maka tidak mandiri dalam menyelesaikan masalah keluarga, menjadikan istri tidak mandiri dalam mengurus keluarga barunya. Nilai budaya yang terkandung dalam tradisi pumeukleh yaitu meliputi nilai-nilai yang mengungkapkan interaksi dalam kehidupan masyarakat sebagai media sosial, nilai-nilai budi pekerti yang luhur mengenai ajaran untuk berprilaku yang baik ditengah-tengah masyarakat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : 1. Dr. Fauzi Ismail, M.Si; 2. Ruhamah, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Adat Istiadat dan Masyarakat
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 390 Customs, Etiquette, Folklore (Adat Istiadat, Etiket, Folklor)
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > S1 Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Marfudhah Jamilah
Date Deposited: 30 Apr 2018 03:39
Last Modified: 30 Apr 2018 03:39
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/3705

Actions (login required)

View Item
View Item