Penyalahgunaan narkotika sebagian besar diawali dengan upaya coba mencoba. Semakin sering mencoba, maka resiko ketagihan memakai narkoba akan menjadi-jadi dan sulit untuk menyembuhkannya. Bagi korban pengguna, pemerintah berupaya untuk mengurangi dampak buruk dengan cara memberikan rehabilitasi. Rehabbilitasi ini dilakukan untuk menyembuhkan pengguna agar terlepas dari pemakai narkoba. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yakni terdapat dua rumusan masalah, rumusan masalah pertama membahas tentang peran dan hambatan Yayasan Seramo Mulya Aceh dalam proses rehabilitasi pemulihan pecandu narkotika? Serta yang kedua terkait bagaimana penerapan rehabilitasi menurut hukum pidana dan hukum islam? Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa : pertama, melakukan perdampingan dari awal masuk sampai mereka selesai dari program rehab (dinyatakan pulih), serta kurangnya support keluarga klien terkait pola asuh, serta kurang nya pemahaman keluarga dan pecandu terhadap program rehabilitasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Kedua, dalam hukum pidana dan hukum islam tidak membedakan antara pecandu, penyalahgunaan, ataupun korban dari penyalahgunaan narkotika.