Eksploitasi merupakan suatu tindakan yang dilakukan tanpa persetujuan pihak yang terkena dampaknya, dan seringkali merugikan mereka karena bertujuan untuk memperoleh keuntungan pribadi. Namun demikian sekarang masih ada juga terjadinya eksploitasi anak di Kota Banda Aceh. Penelitian ini menarik untuk diteliti karena maraknya eksploitasi anak dari anak yang berusia 7 tahun sampai 12 tahun yang dieksploitasi oleh orang tua atau saudaranya sendiri. Terdapat dua rumusan masalah dalam skrpsi ini: Pertama, bagaimana faktor-faktor yang melatar belakangi terjadinya eksploitasi anak di Kota Banda Aceh ? Kedua, bagaimana proses penyelesaian terhadap tindak pidana eksploitasi anak di Kota Banda Aceh? Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa: Ternyata anak-anak ini tidak sepenuhnya keinginan dari orang tuanya untuk bekerja dijalanan, ada beberapa anak yang memang keinginan dirinya sendiri untuk mengamen dan lainnya. Anak jalanan ini juga ada yang masih sekolah dan mempunyai prestasi baik di sekolah. Bahwa dapat disimpulkan faktor terjadinya eksploitasi anak dikarenakan faktor ekonomi faktor ini yang menyebabkan anak-anak menjadi pengemis, dan faktor Pendidikan faktor ini yang terkait erat dengan permasalahan eksploitasi anak. Dan proses penyelesaian terhadap tindak pidana eksploitasi anak, Pertama yaitu dengan melakukan sosialisasi tentang perlindungan anak. Kedua yaitu melakukan peningkatan pengawasan, seperti Dinas Sosial dan Satuan Polisi Pamong Praja-Wilayatul Hisbah (Satpol PP-WH) untuk mencegah dan menindak pelaku eksploitasi anak.Terakhir diperlukan Kerjasama lintas sektor antara pemerintah dan Masyarakat umum untuk mengatasi masalah tersebut.