Penelitian ini berjudul Calon tunggal dalam pemilihan Walikota : Review Pilkada 2020 di Kota Gunungsitoli. Pilkada tahun 2020 di Kota Gunungsitoli merupakan Pilkada yang ketiga kalinya yang pernah dilakukan di Kota Gunungsitoli, namun pada Pilkada tahun 2020 berbeda dari Pilkada sebelumnya yaitu hanya ada satu calon tunggal. Sehingga pasangan tunggal ini bertarung melawan kolom kosong. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah mengapa muncul calon tunggal pada Pilkada 2020 di Kota Gunungsitoli dan bagaimana implikasi partisipasi masyarakat dalam konteks ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan mengumpulkan data melalui wawancara, studi dokumentasi untuk menganalisis data dan temuan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa munculnya calon tunggal disebabkan oleh hegemoni kekuasaan aktor calon tunggal, kemudian tingginya biaya politik yang harus dikeluarkan oleh calon independen atau partai politik sehingga implikasi dari fenomena ini adalah minimnya pilihan calon bagi masyarakat yang dapat mengurangi partisipasi pemilih. Berdasarkan data KPU Kota Gunungsitoli menunjukkan bahwa partisipasi pemilih mengalami peningkatan sebesar 68% lebih tinggi daripada Pilkada 2015 yang hanya sebesar 63%. Sehingga menunjukkan kompleksitas dan dinamika dalam pola partisipasi pemilih terhadap calon tunggal. Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa calon tunggal terjadi dikarenakan adanya hegemoni kekuasaan aktor calon tunggal dan mahalnya biaya politik. Secara umum, masyarakat mengharapkan Pilkada Gunungsitoli 2020 diikuti oleh beberapa pasangan calon agar masyarakat memiliki pilihan dan memiliki kesempatan untuk mengevaluasi secara kritis kandidat yang paling sesuai dengan pandangan mereka.