Upah secara konseptual merupakan objek dalam akad ijârah „alâ al-„amâl. Definisi dari upah yaitu suatu imbalan untuk jasa atau pekerjaan yang sudah pekerja lakukan yang diberikan oleh pihak pemberi pekerjaan sesuai kesepakatan. Tata cara penetapan upah buruh kebun di Kemukiman Tanjong Kecamatan Padang Tiji termasuk belum efektif, hal ini dikarenakan metode pembayaran upah yang tidak sesuai dan merugikan salah satu pihak. Penelitian ini ditujukan untuk menerangkan tata cara penetapan upah buruh kebun di Kemukiman Tanjong Kecamatan Padang Tiji Kabupaten Pidie. Fokus kajian dalam rumusan permasalahan penelitian ini yakni bagaimanakah praktik penetapan upah buruh kebun yang terjadi di Kemukiman Tanjong Kecamatan Padang Tiji Kabupaten Pidie serta bagaimanakah pandangan hukum Islam terhadap tata cara penetapan upah buruh kebun tersebut. Pendekatan yang peneliti terapkan berupa kualitatif dengan jenis deskriptif analisis. Data dikumpulkan melalui dokumentasi, observasi, dan wawancara. Penelitian didapatkan hasil yaitu penetapan upah buruh kebun di Kemukiman Tanjong Kecamatan Padang Tiji Kabupaten Pidie dilakukan setelah buruh menyelesaikan pekerjaannya. Pekerjaan yang mulai dari pratanam, tanam, panen dan pasca panen dengan upah yang di terima Rp. 80.000- Rp. 120.000 perhari dengan jam kerja dari pukul 09.0017.00 WIB sesuai kesepakatan bersama. Ditinjau berdasarkan rukun dan syarat dalam fiqh muamalah, dan upah yang sesuai antara pekerja. Tata cara penetapan upah buruh kebun di Kemukiman Tanjong Kecamatan Padang Tiji Kabupaten Pidie dengan akad ijârah „alâ al-„amâl dikatakan sudah sesuai