Kegiatan ekonomi dalam Islam memliliki aturan-aturan yang harus ditaati oleh para pelaku, baik para penyedia jasa maupun para pasien agar tercipta keselarasan antara hukum dan kegiatan dalam masyarakat. Seperti perawatan gigi dan pemasangan behel (kawat gigi) yang ada di Dental Clinic Kota Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penetapan biaya yang ditentukan oleh Dentist kota Banda Aceh dan untuk mengetahui mekanisme penetapan biaya perawatan gigi dalam perspektif akad Ijarah ‘Ala Al-‘Amal pada Dentist kota Banda Aceh. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa penetapan yang ditentukan oleh dentist kota Banda Aceh yaitu bervariasi sesuai dengan standar yaitu untuk perawatan gigi pada rahang dikenakan Rp.400.000,-, scaling Rp.300.000,-, kerusakan ringan Rp.150.000,- sampai dengan Rp.300.000,-, kerusakan sedang Rp.400.000,- sampai dengan Rp.600.000,-, sedangkan untuk perawatan gigi dalam bentuk pemasangan behel dikenakan tarif berkisar antara Rp. 4.000.000 sampai dengan Rp. 7.000.000 dan manajemen resiko yang ditawarkan. Sebagian Dental harganya mahal yaitu Rp. 11.000.000 sampai dengan Rp. 30.000.000 disebabkan jasa pemasangan behel di tangani oleh dokter gigi spesialis ortodonti. Mekanisme penetapan biaya perawatan gigi dalam perspektif akad Ijarah ‘Ala Al‘Amal pada Dentist kota Banda Aceh yaitu praktek perawatan gigi di Kota Banda Aceh sudah mengarah pada praktek akad ijarah al-amal, karena pada prakteknya sesuai dengan rukun dan syarat terselenggaranya akad tersebut. Namun terkait dengan beragamnya harga atau tarif yang ditawarkan pada dentist tersebut merupakan hal yang wajar, karena setiap dentist tentunya memiliki peralatan yang berbeda sesuai dengan kualitas dan resiko kerja yang diperhitungkan. Namun pada faktanya sebagian Dentist tidak bertanggung jawab apabila terjadi resiko dari pemasangan behel tersebut seperti mengakibatkan gigi goyang, infeksi, gigi berlubang, dan ganguan sendi rahang.