Naskah kuno telah dianggap sebagai warisan budaya indonesia yang paling menarik karena naskah kuno merupakan kekayaan budaya bangsa yang sudah berumur 50 tahunan dan rentan mengalami kerusakan, Sehingga Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh berupaya untuk melestarikan naskah kuno dalam bentuk alih media digital. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses alih media naskah kuno di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh dan pemanfaatannya melalui aplikasi IPustaka Aceh. Adapun metode yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan deskripstif. Penelitian ini dilakukan di 2 lokasi penelitian yaitu Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh dan Fakultas Adab dan Humaniora. Data dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara terstruktur dengan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel melalui kriteria tertentu seperti 10 orang Mahasiswa Prodi Sejarah Kebudayaan Islam yang menggunakan aplikasi IPustaka Aceh dan telah mengambil mata kuliah kajian naskah pada semester 5 dan 6 serta staff khusus bagian alih media naskah kuno. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa proses alih media naskah kuno telah dilaksanakan secara maksimal dengan alat-alat seadanya yang tersedia di DPKA sesuai dengan standart operasional yang ditetapkan. Tahap alih media naskah kuno antara lain, mengumpulkan koleksi, mengidentifikasi kategori naskah kuno dan proses digitalisasi dengan alat scanner, pembuatan metadata melalui aplikasi Ipustaka Aceh, penyediaan akses deskripsi koleksi, dan pengelolaan informasi digital. Sedangkan hasil alih media naskah kuno melalui Ipustaka Aceh belum dimanfaatkan secara maksimal oleh mahasiswa Prodi SKI angkatan 2020 dan 2021. Hal ini dibuktikan dari hasil wawancara masih banyak mahasiswa Sejarah Kebudayaan Islam yang kurang tertarik dengan pernaskahan. Oleh karena itu, disarankan pihak DPKA dapat memaksimalkan proses alih media naskah kuno dengan alat-alat yang memadai dan mahasiswa dapat meningkatkan ketertarikannya terhadap pernaskahan.