Sewa menyewa jasa inai sudah menjadi kebutuhan yang diperlukan dikalangan masyarakat ketika acara resepsi pernikahan, dengan begitu pihak penyedia jasa inai dan konsumen melakukan perjanjian mengenai sewa menyewa jasa inai. Dalam hukum Islam menurut konsep Ijarah Bi Al-Manfa’ah yaitu perjanjian sewa menyewa dilakukan tanpa unsur yang memberatkan salah satu pihak. Pada sewa menyewa jasa inai konsumen sudah setuju atas ketentuan-ketentuan yang berlaku. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana penentuan waktu, motif dan pembayaran dalam sewa menyewa jasa inai, bagaimana pertanggungan risiko kerugian atas penyewaan jasa inai dan bagaimana pertanggungan risiko atas penyewaan penggunaan jasa inai dalam perspektif akad ijarah bi al-manfa’ah. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan yuridis empiris dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Ketika terjadi kerugian yang disebabkan oleh konsumen tetapi konsumen sering melalaikan tanggung jawab yang seharusnya dipenuhi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pertanggungan atas risiko kerugian yang dilakukan konsumen atas pihak penyedia jasa inai pada praktiknya tidak sesuai dengan akad ijarah bi al-manfa’ah bahwa pertanggungan risiko yang muncul disebabkan faktor kesengajaan pihak penyewa maka risiko di tanggung sepenuhnya oleh konseumen.