Penelitian ini dilatarbelakangi adanya fenomena masalah karakter anak terutama di kalangan remaja yang belum mencerminkan karakter Islami, seperti banyak anak yang dalam kesehariannya mencerminkan nilai karakter yang buruk, seperti lalai menghabiskan waktunya dengan bermain game online, tidak mengerjakan kewajibannya kepada agama, tidak menghiraukan perintah orangtuanya untuk belajar dan bahkan juga terdapat anak yang putus pendidikan karena memilih bermain di lingkungan Gampong Limau Saring. Fenomena karakter anak tersebut, maka tentu erat kaitannya dengan komunikasi keluarga yang diterapkan oleh orang tua selama ini terhadap anaknya. Tujuan penelitian ini mengetahui proses komunikasi keluarga dalam membentuk karakter Islami serta faktor pendukung dan penghambat komunikasi keluarga dalam membentuk karakter Islami di Gampong Limau Saring. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori komunikasi keluarga. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif. Informan penelitian terdiri dari orangtua dan kelangan remaja. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa proses komunikasi keluarga dalam membentuk karakter Islami di Gampong Limau Saring, Kecamatan Labuhanhaji Timur dilakukan secara interpersonal (antar pribadi) antara orangtua dengan anak dengan cara memberikan nasehat-nasehat dalam berperilaku baik, melalui keteladanan dalam berperilaku, pembiasaan dalam bertingkah laku baik serta memberikan pesan-pesan moral baik melalui pesan pengetahuan agama Islam. Faktor pendukung komunikasi keluarga dalam membentuk karakter Islami di Gampong Limau Saring ialah adanya sikap keterbukaan dalam keluarga antara orangtua dan anak, ketersediaan waktu luang pertemuan antara orangtua dengan anak di rumah dan tingkat pengetahuan agama orang tua dalam mendidik dan membentuk karakter Islam anak. Sedangkan faktor penghambat yaitu pekerjaan orang tua dan kesibukan anak dan sebagian anak terkadang suka membantah daripada mendengarkan nasehat orangtuanya.