Lindi merupakan larutan cair yang terbentuk akibat air dari luar meresap ke dalam tumpukan sampah. Jika pengolahan air lindi tidak dilakukan dengan baik, maka dapat memecah bahan terlarut dan materi organik hasil dekomposisi biologis yang dapat mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan efisien. Metode dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode fitiremediasi yang memanfaatkan tanaman untuk membersihkan air yang telah terkontaminasi oleh polutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan tanaman Azolla microphylla dalam meurunkan parameter pencemar yang terdapat pada air lindi dengan memvariasikan massa tanaman dan waktu tinggal pada pengolahannya. Parameter yang dianalisis pada penelitian ini yaitu Chemical Oxygen Demand (COD), Total Suspended Solid (TSS) dan Biochemical Oxygen Demand (BOD). Variasi waktu tinggal yang digunakan adalah hari ketujuh dan keempat belas, untuk variasi massa tanaman yaitu 300 gram dan 400 gram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode fitoremediasi menggunakan tanaman Azolla microphylla dapat menurunkan parameter pencemar COD, TSS, dan BOD pada air lindi. Penurunan tertinggi pada nilai COD terjadi pada waktu tinggal hari keempat belas dengan variasi massa tanaman 400 gram memperoleh penurunan 584 mg/L dari pengujian awal 758 mg/L dan efektivitas mencapai 22,95%. Penurunan tertinggi nilai TSS terjadi pada waktu tinggal hari keempat belas dengan variasi massa tanaman 400 gram memperoleh penurunan 205 mg/L dari pengujian awal 523 mg/L dan efektivitas mencapai 60,80%. Penurunan tertinggi pada nilai BOD terjadi pada waktu tinggal hari keempat belas dengan variasi massa tanaman 400 gram memperoleh penurunan 329 mg/L dari pengujian awal 424 mg/L dan efektivitas mencapai 22,40%. Berdasarkan hasil pengujian parameter tersebut metode fitoremediasi menggunakan tanaman Azolla microphylla mampu menurunkan parameter pada air lindi.