Lidia Maqfirah, 150801077 (2024) Strategi Mempertahankan Eksistensi Di Tengah Pergulatan Kontruksi Budaya Terhadap Keuchik Perempuan Di Gampong (Studi Kasus: Gampong Cot Mesjid Kota Banda Aceh Dan Gampong Seuneubok Kabupaten Aceh Besar). Other thesis, UIN Ar-Raniry Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan.
![[thumbnail of Strategi Mempertahankan Eksistensi Di Tengah Pergulatan Kontruksi Budaya Terhadap Keuchik Perempuan Di Gampong (Studi Kasus: Gampong Cot Mesjid Kota Banda Aceh Dan Gampong Seuneubok Kabupaten Aceh Besar)]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Lidia Maqfirah, 150801077, FISIP, IP.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (6MB)
Abstract
Kepemimpinan perempuan di Aceh, sudah tercatat sejak Pemerintahan Ratu Safiatuddin di Kerajaan Aceh dan Ratu Nur Illah di Kerajaan Samudera Pasai. Penelitian sejarah menunjukkan bahwa peran penting mereka dalam menjalankan pemerintahan, bukan sekedar “raja boneka”. Namun setelah Indonesia merdeka, sejarah tidak lagi mencatat peran perempuan Aceh di ranah publik, sebagaimana pendahulu mereka. Penelitian ini bertujuan untuk melihat cara mempertahankan eksistensi ditengah pergulatan kontruksi budaya terhadap kepemimpinan keuchik perempuan di gampong serta melihat tantangan kepemimpinan keuchik perempuan di Gampong Cot Mesjid dan Gampong Seuneubok. Dengan menggunakan metode kualitatif, peneliti menganalisis kemenangan Keuchik Yusniar tahun 2015 sebagai keuchik perempuan di Gampong Cot Mesjid Kota Banda Aceh. Kemudian tahun 2018 kemenangan Keuchik Cut Zaitun Akmal sebagai keuchik perempuan di Gampong Seuneubok Kabupaten Aceh Besar. Hasil penelitian menunjukkan yaitu: (1) secara historis, Gampong Cot Mesjid dan Gampong Seuneubok belum pernah ada kepemimpinan dikuasai oleh keuchik perempuan. Namun, eksistensi kepemimpinan perempuan di gampong sudah ada sejak adanya tuha peut perempuan di kedua gampong, keberadaan keuchik perempuan ini juga mendapatkan dukungan dari beberapa anggota masyarakat pada saat pemilihan keuchik yang diadakan secara terbuka dan demokratis, serta mendukung segala program dan kegiatan yang dilakukan oleh keuchik perempuan; (2) Tantangan kepemimpinan keuchik perempuan di gampong yaitu, beberapa anggota masyarakat yang masih menganut budaya patriarki yang menjadikan ruang gerak kepemimpinan keuchik perempuan terbatasi oleh budaya.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 000 Computer Science, Information and System |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan > S1 Ilmu Politik |
Depositing User: | Lidia Maqfirah |
Date Deposited: | 13 Jun 2024 03:15 |
Last Modified: | 13 Jun 2024 03:15 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/37288 |