Praktik Membaca Al-Qur’an pada Musibah Kematian di Kalangan Masyarakat Gayo Kecamatan Pantan Cuaca

Membaca al-Qur’an pada musibah kematian sudah lumrah dilakukan di kecamatan Pantan Cuaca Kabupaten Gayo Lues Aceh. Praktik ini dalam masyarakat Gayo disebut nruang yang dilakukan dengan sukarela. Namun belakangan ini praktik tersebut dilakukan dengan adanya upah. Disini terjadi pergeseren nilai positif sosial pada masyarakat yang awalnya kesukarelaan menjadi adanya bayaran. Tujuan penelitian ini adalah agar bisa mengetahui pelaksanaan praktik, pendangan tentang bayaran serta pemaknaan membaca al-Qur’an pada musibah kematian di kalangan masyarakat Gayo kecamatan Pantan Cuaca. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang berbentuk deskriftif kualitatif dengan menggunakan teori Living Qur’an. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian menganalisi dan mereduksi data. Hasil dari penelitian ini: Pertama, praktik ini dilakukan di rumah duka atau dikuburan ketika mayat sudah dikuburkan, dalam jangka waktu satu malam atau sampai tujuh hari sesuai jenis praktiknya, dangan membaca ayat al-Qur’an sampai khatam ataupun tidak khatam yang dibagi per-juz satu orang dan biasanya ditutup dengan samadiah, tahlil dan doa. Kedua, pandangan masyarakat tentang upah pada praktik khataman al-Qur’an dan ngaji kuburan adalah sebagai sedekah yang sesuai dengan jerih payah pembaca. Ketiga, masyarakat memahami bahwa praktik ini merupakan kegiatan yang mulia dan memiliki manfaat bagi kemasalahatan masyarakat, secara umum yaitu: membantu mayat, menghibur keluarga duka, memperkuat silaturrahmi dan mensyiarkan al-Qur’an.