Transaksi jual beli dalam Islam semakin berkembang seiring dengan berkembangnya zaman di era globalisasi dan teknologi. Hal ini tentu saja menjadi sebuah tantangan bagi umat muslim untuk menelaah lebih jauh terhadap sikap konsumtif dan penjualan yang sedang berkembang di masyarakat saat ini salah satunya ialah transaksi jual beli pakaian bekas (thrifting). Pada dasarnya penjualan pakaian bekas sudah memenuhi indikator jual beli yaitu yang bersifat transparansi atau kejujuran, jelas produk yang ditawarkan dan sesuai harganya. Penelitian ini dilakukan pada 4 (empat) toko penjualan pakaian bekas yang berada di kota Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi bauran pemasaran yang owner lakukan sehingga produk atau usahanya dapat berkembang di masyarakat dan apakah sistem penjualan pakaian bekas ini menerapkan aspek marketing syariah. Adapun jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik purposive sampling dan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat toko thrifting di Kota Banda Aceh menerapkan aspek bauran pemasaran 7P (Product, price, place, promotion, people, process, and physical evidence) dalam transaksi penjualan produknya dan menerapkan empat aspek dalam marketing syariah yaitu (rabbaniyah, akhlaqiyyah, al-waqiyyah dan insaniyyah).