Puja Khairunnisa, 201003005 (2024) Pembinaan Sikap Spiritual Pada Siswa Tunagrahita Melalui Pembelajaran Fiqih di SLB Kota Jantho. Other thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
![[thumbnail of Puja Khairunnisa, 201003005 (2024).pdf]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Puja Khairunnisa, 201003005 (2024).pdf
Download (3MB)
Abstract
Siswa tunagrahita ialah siswa yang mempunyai keterbatasan dari segi mental maupun intelektual biasanya ditandai dengan kemampuan IQ di bawah Rata-rata anak normal yaitu IQ 70 kebawah. Hal ini yang menyebabkan mereka cenderung lebih sukar dalam memahami sesuatu, begitupun dalam aspek spiritual yang mana menjadi salah satu kendala yang di hadapi oleh guru PAI dalam mengembangkan sikap spiritual siswa tunagrahita khususnya dalam pembelajaran Fiqih. Pertanyaan penelitian dalam tesis ini adalah 1. Apasaja metode pembinaan sikap spiritual melalui pembelajaran Fiqih pada siswa tunagrahita? 2.Apasaja faktor pendukung dan penghambat dalam pembinaan sikap spiritual pada siswa tunagrahita? Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif, dalam pengumpulan data penulis menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian di sekolah, metode pembinaan sikap spiritual melalui pembelajaran Fiqih yang digunakan dalam membina siswa tunagrahita yaitu: 1. Metode demonstrasi, 2. Metode ceramah, 3. Metode latihan, 4. Metode tanya-jawab, 5. Metode individual, 6. Metode permainan, 6. Metode kinestetik, 7. Metode kolaboratif, 8. Metode kontekstual, 9. Metode gesture, 10. Metode isyarat tangan. Selain itu pembinaan sikap spiritual juga dilakukan melalui program ekstrakulikuler, seperti: sholat berjamaah oleh siswa, pengajian kitab akhlak, pengajianyasin rutin di pagi jumát dan lainnya, selain itu adanya kegiatan sekolah dimana biasanya pembinaan menggunakan 1. Metode pembiasaan 2. Metode teladan. Faktor pendukung dalam membina sikap spiritual siswa antara lain: 1. Adanya kegiatan ekstrakulikuler khusus keagamaan seperti sholat dhuha dan lima waktu secara berjamaah, pembacaan yasin setiap Jumát pagi, pengajian kitab Akhlak di malam hari, pembacaan doa dan Asmaul husna di setiap awal pembelajaran. 2. Diadakannya program khusus bagi siswa tunagrahita yaitu program “Bina Diri” guna mengembangkan bakat, akhlak dan kemampuan siswa dalam bermasyarakat. Adanya pelatihan bagi guru SLB, 3. Tersedianya media, sarana dan prasarana, 4. Adanya motivasi dalam diri siswa. Sedangkan hambatan dalam membina sikap spiritual yaitu: 1. Tdak adanya pelatihan khusus bagi guru PAI, 2. Minimnya pelatihan maupun seminar bagi guru SLB, 3. Anggaran sekolah yang masih terbatas, 4. Keterbatasan IQ siswa, 5. Kondisi mental siswa yang tidak seimbang dan keadaan emosi siswa yang Berubah-ubah, 6. Minat dan kesadaran belajar yang rendah serta pengaruh lingkungan luar.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 200 Religion (Agama) > 203 Ibadah Umum dan Praktik lainnya |
Divisions: | Program Pascasarjana > S2 Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | Puja Khairunnisa |
Date Deposited: | 27 Jun 2024 03:47 |
Last Modified: | 27 Jun 2024 03:47 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/37369 |