Air bersih yang layak digunakan harus memenuhi standar kesehatan dan higiene berdasarkan parameter biologis, kimia, dan fisik. Di Kawasan Kopelma Darussalam, terdapat beberapa sumber air bersih dari sumur yang memiliki bau, kekeruhan, dan warna kekuningan, yang disebabkan oleh kandungan bahan organik dan anorganik seperti turbiditas dan besi (Fe). Kondisi tersebut dapat diatasi menggunakan adsorben sebagai media filtrasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik arang aktif dari sekam padi dan kulit pisang susu sebagai media filter, serta untuk mengetahui efektivitas penurunan parameter Fe dan turbiditas pada air sumur menggunakan empat variasi media filter. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental research. Hasil karakterisasi arang aktif menunjukkan kadar rendemen, kadar air, dan kadar abu berturut-turut untuk arang aktif dari sekam padi adalah 57,587%; 6,8%; dan 7,6%, sedangkan untuk arang aktif dari kulit pisang susu adalah 60,134%; 5,7%; dan 8,7%. Penggunaan media filter sangat berpengaruh terhadap penurunan parameter Fe dan Turbiditas. Efektivitas penurunan parameter Fe dan Turbiditas terbaik diperoleh pada variasi filter F4 dengan media filter berupa pasir, kombinasi arang aktif dari sekam padi dan kulit pisang susu, serta kerikil. Efektivitas penurunan Fe pada sumur TS1, TS2, dan TS3 berturut-turut adalah 97,1%; 97,2%; dan 97,6%. Efektivitas penurunan turbiditas pada sumur TS1, TS2, dan TS3 berturut-turut adalah 74,4%; 70,7%; dan 73,1%. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa karakteristik arang aktif dari sekam padi dan kulit pisang susu, termasuk rendemen, kadar air, dan kadar abu, sudah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 06-3730-1995 tentang Persyaratan Mutu Arang Aktif Teknis. Selain itu, penggunaan media filter berupa arang aktif dari sekam padi dan kulit pisang susu telah terbukti efektif dalam menurunkan kadar besi (Fe) dan turbiditas pada air sumur di Kawasan Kopelma Darussalam.