Praktik money politic dalam Pilkada sangat sering dilakukan termasuk pada Pilkada Kupaten Gayo Lues tahun 2017. Hal ini dilakukan dengan tidak lagi melihat prinsip Islam dalam memilih seorang pimpinan. Tidak hanya politikus sebagai pelaku money politic, masyarakatpun ikut terlibat di dalamnya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk bentuk money politic yang terjadi pada pilkada tahun 2017 di Kampung Sangir Kecamatan Dabun Gelang Kabupaten Gayo Lues dan pandangan Hukum Islam tentang money politic pada pilkada tersebut. Penelitian ini menggunakan metode lapangan dengan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Hasil penelitian diketahui bahwa bentuk money politic pada pilkada tahun 2017 di Kampung Sangir berupa pemberian uang tunai, sembako, keperluan pakaian dan bahkan juga berupa makanan yang dapat memuaskan urang banyak. Money politic adalah sama dengan suap menyuap dan hukumnya, baik bagi pemberi maupun penerima adalah terlarang atau haram menurut Allah Swt. sebagaimana disampaikan dalam Alquran dan hadis. Dengan demikian memakan, memakai dan menggunakan hasil politik uang hukumnya juga haram