Berhitung bagi anak usia dini disebut juga sebagai kegiatan menyebutkan urutan bilangan atau membilang buta. Anak menyebutkan urutan bilangan tanpa menghubungkan dengan benda-benda konkret. Pada usia 4 tahun anak dapat menyebutkan urutan bilangan satu sampai sepuluh, sedangkan usia 5 sampai 6 tahun dapat menyebutkan bilangan sampai seratus. Anak usia 5-6 tahun di RA Takrimah Aceh Besar memiliki kemampuan berhitung yang tergolong rendah. Anak masih sulit mengingat setiap urutan angka dan masih sulit menyebutkan angka bila ditanya secara acak. Selain penyebutan angka, anak juga masih belum mampu menulis bilangan dengan benar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan loose part terhadap kemampuan berhitung anak usia 5-6 tahun di RA Takrimah Aceh Besar. Sampel dalam penelitian ini yaitu anak kelas B1 yang berjumlah 25 anak sebagai kelas eksperimen. Rancangan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan pre-eksperimental design yang menggunakan rancangan one group pre-test post-test design. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan uji-t dan uji hipotesis. Hasil pengamatan uji hipotesis menunjukkan bahwa thitung> ttabel yaitu 21,9>2,064, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini menyimpulkan bahwa adanya pengaruh penggunaan loose part terhadap kemampuan berhitung anak 5-6 tahun di RA Takrimah Tungkop Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh.