Timbal (Pb) merupakan salah satu logam berat yang berpotensi memberi efek akut dan kronik terhadap organisme akuatik. Sumber utama Pb di perairan berasal dari kegiatan antropogenik berupa polusi kendaraan bermotor, pertambangan timah, industri, limbah pertanian dan rumah tangga. Upaya remediasi Pb baik dalam limbah effluen maupun perairan terus dikembangkan salah satunya dengan menggunakan metode fitoremediasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Salinitas yang berbeda terhadap performa fitoremediasi timbal (Pb) oleh Spirulina platensis. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai dengan bulan April 2021. Sebanyak 3 liter inokulan Spirulina platensis dikoleksi dari Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Ujung Batee Aceh Besar dan air laut bersalinitas 32 ppt dan telah melewati tahap sterilisasi, timbal yang digunakan Larutan standar timbal Pb(NO3)2 (Pudak Scientific, Indonesia). Rancangan penelitian yang digunakan berupa rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali ulangan, perlakuan kontrol positif: (25 ppt ; 0 mg/L Pb), Perlakuan A: (20 ppt; 4 mg/L Pb). Perlakuan B: (25 ppt; 4 mg/L Pb), Perlakuan C: (30 ppt; 4 mg/L Pb). Salinitas berpengaruh terhadap laju pertumbuhan Spirulina platensis laju pertumbuhan kontrol meningkat terjadi di hari ke-2 sampai ke-7 hingga 888,78±102,58%, perlakuan (B)845,41±184,74% terjadi mulai hari ke-3 sampai ke-8, perlakuan (A)721,69±31,59% dan (C)814,66±84,64% terjadi pada hari ke-3 sampai ke-9. Hasil uji ANOVA menunjukkan laju degradasi timbal perlakuan (B) memberikan perbedaan yang nyata (p<0,05) dengan perlakuan (A) dan (C). Hasil analisis FT-IR menunjukkan adanya perbedaan karakter absorben antar perlakuan yang diindikasikan dengan perbedaan jumlah ikatan pada peak di area utama, proses biosorpsi mengubah jumlah peak/puncak baik pada perlakuan (A), (B) dan (C). Terjadi perbedaan morfologi Spirulina platensis kontrol dan perlakuan (A) yang tampak mengalami perubahan bentuk menyerupai benang yang terputur-putus dan warna mulai memudar, perlakuan (B) tampak identik dengan perlakuan kontrol, perlakuan (C) warna Spirulina platensis berubah menjadi lebih transparan.