Skripsi ini berjudul Tradisi Haul Teungku Dianjong di Gampong Peulanggahan, Kecamatan Kutaraja Kota Banda Aceh. Haul Teungku Dianjong dilaksanakan setelah dia meninggal yang dikenal sejak abad 19 Masehi. Haul Teungku Dianjong dibuat dua kali setahun dan berdasarkan hasil kesepakatan dari masyarakat, Haul diadakan di tempat yang sama yaitu pada bulan Ramadhan dan Dzulqaidah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan Haul Teungku Dianjong, dampak peringatannya bagi masyarakat serta pandangan masyarakat terhadap Haul Teungku Dianjong. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya data yang didapatkan di lapangan dianalisis dengan cara reduksi data, verifikasi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pelaksanaan Haul Teungku Dianjong ada beberapa tahapan yaitu zikir, membaca yasin bersama, ziarah dan kenduri. Kemudian pelaksanaan Haul membawa dampak yang signifikan bagi masyarakat dalam aspek dakwah keagamaan, ziarah kubur menjadi pengingat akan kehidupan akhirat, dengan tujuan utama mendoakan ahli kubur agar semua amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT. Adapun Masyarakat Peulanggahan menganggap pelaksanaan Haul sebagai tradisi yang memberikan manfaat signifikan dalam berbagai aspek, termasuk dakwah, ekonomi, dan menarik banyak pengunjung dari luar daerah. Hal ini sangat menguntungkan secara ekonomi bagi mereka, karena meningkatkan pendapatan secara signifikan. Masyarakat Peulanggahan sangat antusias terhadap Haul ini, merasa bangga memiliki ulama besar yang berpengaruh di Aceh.