BBM bersubsidi merupakan BBM yang diberikan langsung oleh pemerintah yang diperuntukkan untuk masyarakat pengguna tertentu, namun terdapat masalah ketidaktepatan distribusi dengan persentase hampir 80% masyarakat kaya dan hanya 20% masyarakat miskin dari total subsidi energi. Oleh karena itu, pertamina meluncurkan sebuah aplikasi MyPertamina untuk mengatur penggunaan BBM bersubsidi agar lebih tepat sasaran di Kota Banda Aceh. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji efektivitas kebijakan BBM bersubsidi di kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi dan wawancara. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 4 indikator efektivitas kebijakan dan 4 faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan. Adapun hasil penelitian melalui 4 indikator efektivitas kebijakan ini menunjukkan bahwa Ketepatan Sasaran Program masih belum efektif dan belum tepat sasaran, dalam Sosialisasi Program, masyarakat merasa puas dalam penyampaian informasi yang diberikan oleh petugas SPBU Kota Banda Aceh, Selanjutnya Tujuan Program dikatakan masih belum tepat sasaran dan yang terakhir yaitu Pemantauan Program adanya pemantauan langsung dari Supervisor SPBU, BPH Migas dan Kapolresta Kota Banda Aceh. Sedangkan terkait 4 faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan menunjukkan hasil bahwa dalam Kebijakan yang Ideal sudah adanya kebijakan yang diimplementasikan hanya saja belum adanya kebijakan yang lebih spesifik. Dalam Kelompok Sasaran masih dikatakan belum tepat sasaran, selanjutnya Organisasi Pelaksana, diantaranya Pemerintah Daerah Aceh, Pihak Pertamina, BPH Migas, Supervisor SPBU sampai Kapolres Banda Aceh, dan yang terakhir adanya Faktor Lingkungan, dimana terdapat kendala atau tantangan di lingkungan masyarakat yang terjadi di lapangan ketika pengisian BBM subsidi.