Hazwan Bin Hamzah, 210103014 (2024) Sujud Sahwi (Analisis Hadis Dan Perbandingan Pendalilan Imam-Imam Mazhab. Other thesis, UIN Ar-Raniry Fakultas Syariah dan Hukum.
![[thumbnail of Sujud Sahwi (Analisis Hadis Dan Perbandingan Pendalilan Imam-Imam Mazhab]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Hazwan Bin Hamzah, 210103014, FSH, PMH.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (5MB)
Abstract
Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan oleh seseorang sebanyak dua kali dikarenakan terlupa hingga meninggalkan salah satu rukun atau sunnah shalat. Sujud sahwi ini berfungsi sebagai memperbaiki kekurangan shalat. Dalam implementasinya, terjadi perbedaan pendapat di antara ulama mazhab dalam pengambilan dalil-dalil hadis sujud sahwi. Sesetengah ulama mazhab mengambil hadis sujud sahwi sebelum salam, manakala sesetengah yang lain mengambil hadis sujud sahwi setelah salam. Perbedaan ini berlaku karena berbedanya para ulama mengambil hadis sebagai hujjah. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah bagaimana pembagian hadis sujud sahwi dalam kitab hadis yang menjadi dalil di antara ulama mazhab dan bagaimana ulama mazhab menjelaskan pemahaman hadis dalam menentukan hukum sujud sahwi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif jenis penelitian kepustakaan (library research). Teknik analisis penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan deskriptif komparatif (muqaran) dengan membandingkan hadis-hadis yang digunakan oleh para ulama mazhab dalam menghasilkan hukum fiqih terkait sujud sahwi. Dari hasil penelitian yang ditemukan bahwa ada sembilan pokok periwayatan hadis tentang sujud sahwi. Namun, tidak semua ulama mazhab mengambil hadis tersebut sebagai rujukan mereka dalam menginstibat hukum. Mazhab Hanafi berpendapat bahwa sujud sahwi wajib dilakukan setelah salam dengan merujuk hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud dan Tsauban. Mazhab Maliki berpendapat bahwa sujud sahwi dilakukan sebelum salam apabila berlaku pengurangan manakala apabila berlaku penambahan dilakukan setelah salam dengan merujuk pada hadis Abu Hurairah, Ibnu Mas’ud dan Ibnu Buhainah. Mazhab Syafi'i berpandangan bahwa semua sujud sahwi bersifat sunat dan harus dilakukan sebelum salam dengan merujuk pada hadis Abu Sa’id Al-Khudri, Abdurrahman bin Auf, Abdullah bin Buhainah dan Mughirah bin Syu’bah. Mazhab Hambali berpendapat hukum sujud sahwi itu terjadi bergantung pada isyarat hadis-hadis yang digunapakai olehnya yaitu hadis Abdullah bin Mas’ud, Abu Sa’id Al-Khudri, Abu Hurairah, Ibnu Buhainah, Abdurrahman bin Auf, dan Mughirah bin Syu’bah. Kesimpulannya, hanya dua hadis daripada sembilan hadis yang tidak dipakai oleh ulama mazhab yaitu hadis daripada Imran bin Hushain dan Abdullah bin Ja’far.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 000 Computer Science, Information and System |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Perbandingan Mazhab |
Depositing User: | Hazwan Bin Hamzah |
Date Deposited: | 09 Aug 2024 02:21 |
Last Modified: | 09 Aug 2024 02:21 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/37816 |