Zakat merupakan salah satu ibadah yang wajib dilaksanakan oleh semua muslim yang mukallaf. Sebagai ibadah terpenting, Zakat menempati posisi keempat dari lima rukun Islam. Zakat juga merupakan ibadah yang memiliki nilai ketaatan kepada Allah Swt dalam rangka meraih ridha-Nya yang pada satu masa dapat menjaga hablum minallah dan juga hablum minannash seperti hubungan antara muzakki dan mustahiq. Muzakki adalah orang yang berkewajiban melaksanakan zakat dan inilah yang diteliti oleh peneliti untuk dianalisis dalil-dalil hadis di dalam kitab hadis dan kitab fikih yang terkait dengan muzakki. Ketika diteliti dalil-dalil hadis dari kitab hadis dan kitab fikih maka ditemukan perbedaan penggunaan hadis di dalam kitab-kitab tersebut. Perbedaan ini terjadi karena berbedanya hadis-hadis yang sampai kepada ulama fikih, pengetahuan ulama fikih tentang hadis-hadis tersebut dan juga pemahaman nash hadis yang berlainan antara ulama-ulama fikih. Pertanyaannya berapakah dalil-dalil hadis yang terdapat dalam kitab hadis (Shahih Bukhari, Sunan Abu Dawud, Sunan An-Nasa`i) dan berapakah dalil-dalil hadis yang terdapat dalam kitab fikih (al-Mabsuth, al-Majmu`, al-Muhalla). Dalam meneliti kajian ini peneliti menggunakan metode deskriptif analisis yaitu dengan menganalisis jumlah hadis dari kitab hadis dan kitab fikih yang terkait dengan muzakki. Dari hasil penelitian ditemukan di dalam kitab-kitab hadis sebanyak tiga puluh dua hadis tetapi hanya memasukkan lapan belas hadis tanpa hadis yang berulang atau hampir sama matannya. Kemudian, ditemukan pula di dalam kitab-kitab fikih mazhab sebanyak empat belas dalil hadis namun hanya merangkumkan sebanyak lapan dalil hadis. Hasil penelitian mendapati bahwa semua dalil hadis yang digunakan di dalam kitab-kitab fikih adalah dalil hadis yang juga ada di dalam kitab-kitab hadis.