Sebuah sertifikat tanah seharusnya menjadi bukti kepemilikan yang sah. Namun adanya penerbitan sertifikat ganda yang disebabkan oleh kesalahan dan kurangnya transparansi dalam pengelolaan administrasi pertanahan merupakan permasalahan yang signifikan dan membutuhkan penanganan yang tepat dari Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh Besar, sebagai lembaga yang memiliki peranan penting dalam menerbitkan sertifkat pertanahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh Besar dalam meminimalisir penerbitan sertifikat ganda, serta faktor yang menghambat strategi Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh Besar dalam meminimalisir penerbitan sertifikat ganda. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus, yang menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, strategi Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh Besar dalam meminimalisir penerbitan sertifikat ganda masih belum dikatakan optimal. Adapun strategi tersebut merujuk pada tiga strategi yaitu, adanya strategi teknologi, terkait implentasi sistem teknologi dan informasi, serta digitalisasi dan integritas data. Lalu, strategi inovasi yaitu adanya pengembangan sistem dan prosedur administrasi, maupun pengembangan kompetensi pegawai. Serta strategi operasi, yaitu mencakup koordinasi antar lembaga dan mekanisme pengaduan yang efektif. Kesimpulan strategi Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh Besar belum sepenuhnya optimal dalam digitalisasi dan integritas data, sehingga memerlukan peningkatan dan perbaikan terhadap strategi tersebut untuk mengatasinya. Peningakatan strategi yang disarankan adalah peningkatan pada jumlah SDM dalam proses digitalisasi maupun bidang pemetaan dan pengadaan sosialisasi bagi masyarakat. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua dokumen tercatat dan integritas secara optimal dalam sistem administrasi Kantor Pertanahan tanpa adanya faktor penghambat