Khidi meugang memiliki makna yang di wujudkan dalam bentuk makan dan mandi bersama di pantai Alas pada sore hari. Namun semakin modern pelaksanaan tradisi khidi meugang telah dipraktekkan pada hari-hari biasa dan tradisi yang seharusnya bermotifkan penyucian jiwa dan raga telah salah di artikan oleh sebagian masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap tradisi Khidi Meugang dan pengaruh tradisi Khidi Meugang terhadap nilai-nilai teologi bagi masyarakat di Kecamatan Lawe Alas. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan diskriptif analitis. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan studi dokumentasi. Sedangkan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandangan masyarakat terhadap khidi meugang berbeda-beda, yaitu ada yang perpandangan bahwa tradisi khidi meugang hukumnya sunnah dan tradisi khidi meugang merupakan tradisi yang dapat mempererat tali persaudaraan. Dan ada yang berpandangan bahwa tradisi khidi meugang dapat mempengaruhi keyakinan masyarakat terhadap keistimewaan bulan Ramadhan dalam pembersihan jiwa dan pelaksanaan tradisi khidi meugang dapat menimbulkan kemudharatan dan penyimpangan ajaran Islam.