Fenomena kelangkaan minyak goreng yang terjadi tidak luput dari pemberitaan oleh pewarta di setiap media massa, dengan kecanggihan teknologi saat ini. Pemberitaan yang dihadirkan tentunya menjadi sumber informasi yang akurat sesuai fakta yang terjadi agar bermanfaat bagi pembaca. Namun berita yang disuguhkan kepada khalayak masih adanya keberpihakkan yang dilakukan sesuai dengan keinginan media bersangkutan. Pewarta harusnya selalu berpedoman pada Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dalam pemberitaan yang terjadi. Hal tersebut yang membuat penulis tertarik untuk melakukan kajian mendalam, untuk melihat bagaimana seharusnya media mengkonstruksikan berita yang berfokus pada fenomena kelangkaan minyak goreng. Penulis mengangkat dua permasalahan, yaitu: Bagaimana penggunaan framing pada pemberitaan media terhadap peristiwa kelangkaan minyak goreng pada media online Serambinews.com dan Inews.id dan bagaimana perbandingan pembingkaian berita kelangkaan minyak goreng pada media online Serambinews.com dan Inews.id. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis framing jenis kritis, penulis menggunakan analisis framing Robert N. Entman, yaitu Define Problem, Diagnose Causes, Make Moral Judgment, dan Treatment Recommendation. Menggunakan konsep tersebut, penulis menilai dengan berita dari hasil pembingkaian yang dilakukan oleh para pewarta masih adanya keberpihakkan terhadap instansi media online pewarta dengan hadirnya teks penonjolan hanya mengedepankan keuntungan media tempat pewarta bekerja. Media Inews.id memberitakan yang hanya disampaikan oleh pihak pemerintah saja. pewarta pada media Serambinews.com lebih lengkap dalam memberitakan isu kelangkaan minyak goreng seperti penyebab kelangkaan yang disampaikan oleh pihak berwajib hingga keresahan yang dirasakan oleh Masyarakat.

Kata Kunci: Analisis Framing, Teks Berita, Kelangkaan Minyak Goreng, Media Online, Inews.id dan Serambinews.com