Pada abad XIX perempuan mulai memfokuskan diri dalam pergerakan kesetaraan dalam dunia pendidikan. Karena pada saat itu perempuan di Indonesia terkekang oleh budaya yang membuat mereka tidak bisa mengenyam pendidikan tinggi seperti kaum lelaki. Munculnya gender di Indonesia berawal dari budaya kuat yang menganggap perempuan hanya sebagai the second sex untuk membantu laki-laki. Karena itu, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik wawancara dan dokumentasi, kajian ini bertujuan untuk mengetahui awal mula munculnya gender dan bagaimana konsep gender tersebut di dalam pandangan perempuan Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua pandangan berbeda mengenai konsep gender di kalangan perempuan itu sendiri. Sehingga, adanya dua perspektif berbeda ini kemudian membentuk dua kelompok tentang pemaknaan konsep gender yang terdiri dari kelompok yang mendukung adanya kesetaraan serta diperbolehkannya perempuan untuk menjadi pemimpin dan kelompok yang tidak setuju dengan kesetaraan.