Studi ini mengkaji tentang warkop di Banda Aceh sebagai ruang kontestasi pembentukan pemahaman keagamaan bagi masyarakat untuk meningkatkan nilai – nilai keagamaan. Setiap melewati jalanan di Banda Aceh, pemandangan yang paling sering dijumpai adalah keberadaan keude kupi atau warung kopi yang menyebar rata hampir di setiap gampong maupun di sepanjang jalan. Keude kupi dijadikan sarana oleh para pengunjungnya untuk berbagai macam tujuan. Tujuan penelitian ini yang pertama untuk mengetahui bagaimana pembentukan pemahaman keagamaan dan kedua bagaimana pandangan masyarakat terhadap pemahaman keagamaan di warkop Nanggroe di Banda Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui kegiatan observasi, wawancara dan dokumentasi. Terknik analisis data terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa warkop di Banda Aceh sebagai ruang kontestasi pembentukan pemahaman keagamaan bagi masyarakat dapat meningkatkan nila–nilai keagamaan dan masyarakat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat memiliki pandangan positif terhadap eksistensi Warkop Nanggroe. Mereka melihatnya sebagai inisiatif yang sangat positif, yang mengintegrasikan kegiatan santai dengan kegiatan keagamaan. Warkop Nanggroe dianggap sebagai tempat yang memberikan manfaat ganda bagi penduduk, tidak hanya sebagai tempat bersantai tetapi juga sebagai ruang pembelajaran agama yang menyenangkan dan bersahabat.