Kewarisan Anak Angkat Dalam Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia

M Redha, 221010023 (2024) Kewarisan Anak Angkat Dalam Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia. Masters thesis, UIN Ar-Raniry Pascasarjana Hukum Keluarga.

[thumbnail of Kewarisan Anak Angkat Dalam Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia] Text (Kewarisan Anak Angkat Dalam Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia)
M. Redha, 221010023, PPS, HK.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (4MB)

Abstract

Penelitian ini membahas tentag kewarisan anak angkat dalam peraturan Perundang-Undangan di Indonesia. Latar belakang penelitian ini adalah anak perubahan gender dalam masyarakat moderen yang menyebabkan anak angkat terputus nasab dengan orang tua kandungnya, fenomena ini muncul akibat beberapa faktor, antara lain adalah ketidak sadaran hukum dalam kalangan masayarakat yang mengakibatkan pengangkatan anak tersebut tidak dilaksanakan seperti aturan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku di Indonesia. Selain itu anak angkat juga mendapat warisan dari harta orang tua angkatnya dengan sebutan hibbah wasiat dalam KUHP dan wasiat wajibah dalam KHI, namun tidak dalam hukum fiqih yang menyatakan anak angkat tidak mendapat warisan dari orang tua angkatnya karena bukan ahli waris. Rumusan masalah yang diangkat meliputi: Apa saja sebab-sebab terjadinya pengangkatan anak, Bagaimana status kedudukan anak angkat dalam hal kewarisan di dalam Fiqih, KHI dan KUH Perdata dan Apakah secara hukum anak angkat (yang bukan keturunan langsung dari pewaris) tidak berhak mendapatkan warisan dari perwaris. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif, yaitu pengumpulan data-data yang diperoleh dari buku, kitab, tesis dan jurnal. Pendekatan Penelitian yuridis normatif yang mana penelitian ini meneliti hukum kepustakaan/data sekunder belaka. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menemukan bahwa anak angkat mendapat warisan dari orang tua angkatnya dengan bentuk hibbah wasiat di dalam KUHP, wasiat wajibah di dalam KHI dan di dalam KUHP/KHI menegaskan bahwa anak angkat tidak terputus nasabnya menjadi anak kandung orang tua angkatnya.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 000 Computer Science, Information and System
Divisions: Program Pascasarjana > S2 Hukum Keluarga
Depositing User: M. Redha Redha
Date Deposited: 19 Aug 2024 04:02
Last Modified: 19 Aug 2024 04:02
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/37989

Actions (login required)

View Item
View Item