Warung kopi telah menjadi artefak kebudayaan yang masih terus berfungsi bagi masyarakat hingga saat ini. Namun perubahan terhadap warung kopi di Banda Aceh juga ikut terjadi mengikuti perubahan pola kehidupan sosial dan budaya masyarakat dunia, yaitu proses globalisasi dan modernisasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) Untuk mengetahui proses modernisasi warung kopi di Banda Aceh, 2) Untuk mengetahui dampak modernisasi warung kopi di Banda Aceh, dan 3) Untuk mengetahui nilai warung kopi bagi masyarakat Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode penelitian budaya secara kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Lokasi penelitian berpusat di Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh. Sumber penelitian didapatkan melalui wawancara dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses modernisasi warung kopi terjadi paska tsunami Aceh 2004 yang mengikuti arus perubahan global. Modernisasi warung kopi ditandai dengan munculnya penggunaan teknologi dan mesin dalam memproses minuman kopi yang juga ikut mempengaruhi arsitektur bangunan secara fisik. Dampak dari adanya perubahan ini berakibat pada meningkatnya jumlah konsumen terhadap pada warung kopi modern, peningkatan ekonomi bagi masyarakat, munculnya kalangan perempuan sebagai konsumen, warung kopi yang menjadi ruang publik utama bagi masyarakat, konsumen warung kopi modern yang didominasi masyarakat ekonomi yang lebih tinggi, dan gaya hidup materialistis yang kemudian membangun inovasi visual pada warung kopi. Nilai dari sebuah warung kopi bagi masyarakat Banda Aceh adalah sebagai ruang publik primer yang dapat difungsikan sebagai ruang kuliner, hiburan, rekreasi dan pekerjaan