Guru seharusnya mampu mengembangkan potensi siswa agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia. Berdasarkan Undang-undang No.20 tahun 2003 menjelaskan tujuan pendidikan antara lain adalah untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat dan berilmu, maka guru harus memiliki strategi dalam mendidik siswa. Masih terdapat beberapa perilaku menyimpang di kalangan siswa-siswi yang dapat mempengaruhi kelancaran proses belajar mengajar, salah satunya yaitu perilaku bullying. Maka yang menjadi rumusan masalah adalah bagaimana bentuk-bentuk perilaku bullying yang terjadi dalam proses pembelajaran, dampaknya terhadap hasil belajar serta strategi guru dalam mengatasinya pada siswa V SD Negeri Cot Bambu Aceh Besar. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk perilaku bullying, dampak perilaku bullying terhadap hasil belajar siswa serta strategi guru kelas mengatasi perilaku bullying yang terjadi dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian diperoleh bahwa bentuk perilaku bullying yang terjadi dalam proses pembelajaran kelas V yaitu bullying secara verbal yang meliputi body shaming (celaan fisik) dan mengejek nama orang tua. Sedangkan bullying fisik di sini meliputi memukul dan mendorong serta merusak barang milik orang lain. Bullying yang terjadi di kelas V ini belum berdampak terhadap hasil belajar karena guru mampu meminimalisir perilaku bullying ini sehingga tidak mempengaruhi hasil belajar siswa. Strategi guru kelas mengatasi perilaku bullying yaitu; pendidikan karakter, bimbingan secara klasikal dan individual, memberikan hukuman, membuat perjanjian, pendekatan dengan orang tua, kerjasama dengan kepala sekolah.