Perancangan Pusat Kebudayaan di Kota Subulussalam bertujuan untuk menciptakan ruang yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat pelestarian dan pengembangan budaya, tetapi juga sebagai ikon arsitektural yang merepresentasikan identitas lokal. Dalam skripsi ini, digunakan konsep arsitektur metafora, yang memungkinkan penerjemahan elemen-elemen budaya lokal ke dalam bentuk-bentuk arsitektural yang memiliki makna simbolis. Proses perancangan diawali dengan penelitian mendalam mengenai budaya dan tradisi Kota Subulussalam, serta analisis terhadap karakteristik lingkungan setempat. Pendekatan metafora digunakan untuk menghubungkan konsep budaya dengan elemen arsitektural, sehingga setiap bagian dari desain dapat menceritakan kisah dan nilai-nilai yang hidup di masyarakat Subulussalam. Hasil dari perancangan ini adalah sebuah bangunan pusat kebudayaan yang mengintegrasikan nilai-nilai tradisional dengan estetika kontemporer, menciptakan ruang yang berfungsi sebagai pusat kegiatan budaya, edukasi, dan wisata. Bangunan ini dirancang untuk menjadi simbol kebanggaan masyarakat Subulussalam, dengan bentuk dan struktur yang terinspirasi oleh elemen budaya lokal seperti adat istiadat, seni, dan kepercayaan masyarakat.