Akhir-akhir ini di media massa sering diberitakan mengenai remaja yang terlibat dalam tawuran, balapan liar, merokok, pemakaian narkoba, bahkan hubungan seksual di luar nikah, yang dikenal dengan istilah perilaku pengambilan risiko. Harga diri yang rendah adalah salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku pengambilan risiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan harga diri dengan perilaku pengambilan risiko merokok pada remaja tingkat SMP dan SMA di Kecamatan Kuta Blang Kabupaten Bireuen. Subjek pada penelitian ini adalah remaja laki-laki yang merokok dengan jumlah 132 subjek dan berusia 12-18 tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian kolerasi, teknik pengambilan sampel purposive sampling. Hasil uji kolerasi dari Pearson pada penelitian ini menunjukkan nilai r = -0,436 dengan nilai p = 0,000. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif yang sangat signifikan antara harga diri dengan perilaku pengambilan risiko merokok pada remaja tingkat SMP dan SMA di Kecamatan Kuta Blang Kabupaten Bireuen. Artinya semakin rendah harga diri maka semakin tinggi perilaku pengambilan risiko merokok. Begitu juga sebaliknya, semakin tinggi harga diri maka semakin rendah perilaku pengambilan risiko merokok.