Keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa adalah tujuan dari sebuah perkawinan yang salah satu cara mewujudkannya adalah dengan menjadikan kafaah profesi sebagai pertimbangan dalam menentukan calon pasangan saat pernikahan, karena dengan Kafaah profesi keharmonisan dalam keluarga akan mudah tercapai serta terhindar dari disharmonisasi dalam keluarga yang dapat mengakibatkan perceraian. Adat perkawinan pada Masyarakat Kecamatan Simeulue Timur telah menjadikan Kafaah profesi sebagai suatu pertimbangan dalam menentukan pasangan calon pengantin sebelum melangsungkan pernikahan, namun angka perceraian di kecamatan ini beberapa tahun terakhir meningkat. Fenomena ini perlu menjadi suatu kajian karena perceraian pada umumnya bermula dari ketidak harmonisan sedangkan Kafaah profesi yang telah menjadi adat setempat seharusnya memberikan dampak positif dalam menciptakan keharmonisan perkawinan. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana pemahaman masyarakat tentang kafaah profesi, apakah kafaah profesi memberi dampak dalam keharmonisan perkawinan dan apakah perlu pemahaman baru tentang kafaah profesi sesuai ajaran Islam dan masa kekinian pada masyarakat.
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (Field research) yang bersifat empiris. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Kecamatan Simeulue Timur dengan pengambilan data primer melalui melalui wawancara dan observasi sedangkan data sekunder diperoleh melalui sumber bacaan secara langsung dan online.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa. 1. Sebahagian besar masyarakat Kecamatan Kecamatan Simeulue Timur sebenarnya tidak memahami tentang kafaah profesi, mereka hanya memahami kafaah secara universal yaitu sekufu, seimbang dan sederajat 2. Kafaah profesi memberikan dampak positif dalam upaya keharmonisan perkawinan 3. Kafaah profesi yang sesuai dengan ajaran Islam dan masa kekinian sudah tepat dan telah diterapkan pada masyarakat Kecamatan Simeulue Timur.