Secara normatif agama selalu mengajarkan kebaikan, kasih sayang, dan kerukunan. Tetapi kenyataan sosiologis memperlihatkan sebaliknya, agama justru dijadikan sumber konflik yang tak kunjung reda baik internal maupun eksternal. Konflik internal disebabkan ketidaktahuan umat Islam akan agamanya dan minimnya ilmu pengertahuan. Sedangkan secara eksternal umat Islam terfitnah oleh berbagai macam tuduhan dengan gambaran yang menakutkan (islamophobia). Selain itu moderasi beragama juga mengalami pergeseran dalam praktiknya. Oleh karenanya, perlu dilakukan kajian yang mendalam tentang moderasi dalam Al-Qur’an yang merujuk pada interpretasi para ulama tafsir terhadap ayat-ayat moderasi dengan tujuan memperkuat konsep moderasi sehingga dalam penerapannya sesuai dengan tuntunan syari’at. Penelitian ini menggunakan metode mauḍu’i dan muqāran. Untuk memperoleh data dan menganalisis data yang relevan, penulis menggunakan metode library research dan deskriptif-analisis. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep moderasi dalam Islam secara eksplisit merujuk pada kosep wasaṭiyyah dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 143. Moderasi menekankan pentingnya keadilan, keseimbangan, dan toleransi dalam praktik beragama guna terciptanya kerukunan antar umat beragama. Bedasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tafsir sangat berpengaruh serta memiliki peran penting dalam menjaga keharmonisan antar umat beragama dengan memahami nilai-nilai universal dalam agama (humanity).