Pengelolaan wakaf di Aceh masih menghadapi beberapa kendala, diantaranya adanya kesenjangan antara potensi dan realisasi wakaf yang disebabkan oleh berbagai faktor. Di sisi lain, Turki melalui Direktorat Jenderal Wakaf Turki (Vakıflar Genel Müdürlüğü) dikenal memiliki sistem pengelolaan wakaf yang profesional, transparan, dan efisien. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan pengelolaan wakaf yang diterapkan oleh Direktorat Jenderal Wakaf Turki dan mengevaluasi potensi penerapannya di Aceh.
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif komparatif dengan menggunakan web resmi dan Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Wakaf Turki serta hasil wawancara dengan pengelola wakaf yang ada di Aceh sebagai sumber data primer penelitian. Adapun teknik pengumpulan datanya penulis lakukan dengan studi literatur, wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode deskriptif komparatif yaitu memaparkan objek penelitian secara jelas dengan mengomparasikan (membandingkan) tata kelola wakaf di Turki dengan pengembangan wakaf di Aceh.
Hasil penelitian ditemukan bahwa (1) Pemanfaatan dan produktifitas wakaf melalui layanan yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Wakaf Turki melalui beberapa program-programnya telah berhasil mengembangkan aset wakaf melalui investasi yang strategis dan beragam. (2) Temuan penelitian ini menyarankan bahwa pemerintah dan lembaga pengelola wakaf di Aceh perlu meningkatkan pengembangan dan pemeliharaan asset wakaf melalui investasi, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas keuangan, penguatan regulasi dan pengawasan, mempertimbangkan adopsi praktik-praktik investasi wakaf di bidang budaya dengan menyesuaikan dengan konteks di Aceh