Impulsive buying adalah tindakan melakukan pembelian secara spontan karena keinginan, tanpa perencanaan sebelumnya, tanpa melakukan pencarian informasi, dan tanpa mempertimbangkan dampak jangka pendek atau jangka panjang dari pembelian tersebut. Persepsi terhadap iklan dapat menghasilkan tanggapan positif atau negatif terhadap iklan. Sosok pengiklan dapat membantu menciptakan persepsi positif terhadap produk sehingga kesadaran konsumen terhadap produk tersebut dapat meningkat. Salah satu faktor yang mempengaruhi impulsive buying adalah pemasaran dan marketing. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan persepsi terhadap celebriti endorser dengan impulsive buying pada mahasiswa Program Studi Pendidikan SENDRATASIK FKIP-USK. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif metode korelasi. Alat ukur dalam penelitian ini disusun oleh peneliti yaitu skala impulsive buying berdasarkan komponen-komponen yang dikemukakan oleh Coley dan Burgess, serta skala persepsi terhadap Celebrity endorser berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan Berlch dan Blerch. Jumlah populasi sebanyak 442 mahasiswa dengan jumlah sampel sebanyak 195 mahasiswa. Pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan koefesien korelasi spearman rho (ρ) sebesar 0,414 dengan p = 0,000 (p <0,05), yang menandakan bahwa terdapat hubungan yang positif yang sangat signifikan antara persepsi terhadap celebrity endorser dengan impulsive buying pada mahasiswa Program Studi Pendidikan SENDRATASIK FKIP-USK. Artinya semakin tinggi persepsi terhadap celebrity endorser maka semakin tinggi impulsive buying, sebaliknya semakin rendah persepsi terhadap celebrity endorser maka semakin rendah impulsive buying pada mahasiswa Program Studi Pendidikan SENDRATASIK FKIP-USK