Toxic friendship merupakan hubungan persahabatan yang beracun dan tidak sehat serta hanya menguntungkan di satu sisi dan merugikan di satu sisi lainnya. Dan yang terjadi di MTsN 1 Banda Aceh terdapat pertemanan yang tidak sehat yaitu mereka kerap mendapat kritikan tidak membangun dan terkesan merendahkan, tidak dapat mendengarkan saran orang lain, dan bergantung kepada temannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan tingkat toxic friendship melalui layanan konseling kelompok dengan menggunakan teknik peer counseling di MTsN 1 Banda Aceh. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif berbentuk one group pre-test and post-test design. Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas VII-3 yang berjumlah 36 orang dan sampel penelitian berjumlah 6 orang melalui teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner untuk mengukur tingkat toxic friendship siswa. Data dianalisis menggunakan uji t dengan bantuan SPSS. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari data penelitian diperoleh uji t terdapat perbedaan sebelum dan sesudah diberikan treatment (perlakuan) dengan teknik peer counseling melalui layanan konseling kelompok untuk mengurangi toxic friendship pada siswa. Uji paired samples test diperoleh sebesar 12.429>2.015. Hasil uji paired samples test dapat diketahui hipotesis (Ha) diterima sedangkan Ho ditolak. Makka diperoleh perbedaan yang signifikan terhadap toxic friendship siswa dengan adanya layanan konseling kelompok dengan teknik peer counseling.