Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif guru dan siswa dalam melakukan aktivitas dan mengetahui bagaimana penerapan model Mind Mapping selama proses pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III SD Negeri 36 Banda Aceh. Berdasarkan observasi awal, guru cenderung menggunakan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab secara repetitif, sementara model Mind Mapping jarang diterapkan. Penelitian tindakan kelas ini melibatkan 26 siswa pada siklus I dan 20 siswa pada siklus II sebagai subjek penelitian. Data dikumpulkan melalui lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, serta soal tes. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dalam aktivitas guru dan siswa, serta kemampuan berpikir kritis siswa. Pada siklus I, aktivitas guru mencapai 92,39% dan meningkat menjadi 100% pada siklus II. Aktivitas siswa meningkat dari 58,69% pada siklus I menjadi 93,5% pada siklus II. Kemampuan berpikir kritis siswa juga meningkat dari 61,53% pada siklus I menjadi 85% pada siklus II. Berdasarkan hasil tersebut, penerapan model Mind Mapping terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Peningkatan ini menunjukkan bahwa model Mind Mapping dapat menjadi alternatif metode pembelajaran yang lebih efektif dibandingkan dengan metode yang biasa guru lakukan sebelumnya. Penggunaan Mind Mapping direkomendasikan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis mereka dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, model Mind Mapping dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis di kelas III SD Negeri 36 Banda Aceh.