Moderasi beragama menjadi isu yang sangat penting dalam masyarakat majemuk seperti Indonesia. Moderasi beragama menekankan sikap toleransi, saling menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dalam berinteraksi antar umat beragama. Namun, nilai-nilai moderasi seringkali ditantang oleh paham-paham radikal dan ekstrimis yang mengatasnamakan agama. Maka dari itu, diperlukan pemikiran dan pendekatan baru untuk memperkuat moderasi beragama agar terwujud kerukunan antar umat beragama. Salah satu pemikiran yang relevan untuk memperkuat moderasi beragama adalah neomodernisme dalam Islam. Dalam penelitian tesis ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (library research) dengan menelaah sumber data primer maupun sekunder. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah; analisis deskriptif dan analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Neomodernisme Fazlur Rahman sangat relevan dengan upaya memperkuat moderasi beragama. Neomodernisme dalam moderasi beragama merupakan sebuah upaya untuk mendamaikan antara tradisi dan modernitas dalam beragama. Implementasi Neomodernisme Fazlur Rahman dengan melakukan ijtihad yang kontekstual dan menggunakan akal sehat, umat Islam dapat mengembangkan tafsir dan pemahaman yang lebih terbuka dan toleran terhadap keberagaman agama dan keyakinan. Hal ini dapat mendorong terciptanya upaya mencapai moderasi beragama dan kerukunan antar umat beragama. Melalui pendekatan yang lebih terbuka, inklusif dan kontekstual dalam memahami ajaran Islam.